Khamis, 21 Jun 2012

MUKJIZAT AL - QURAN TERUNGKAP : Ada Kobaran Api di Dasar Laut







Baru-baru ini muncul sebuah fenomena retakan di dasar lautan yang mengeluarkan lava, dan lava ini menyebabkan air mendidih hingga suhunya lebih dari seribu derajat Celcius. Meskipun suhu lava tersebut luar biasa tingginya, ia tidak bisa membuat air laut menguap, dan walaupun air laut ini berlimpah-luah, ia tidak bisa memadamkan api. Allah bersumpah dengan fenomena kosmik unik ini.

Firman-Nya: “Ada laut yang di dalam tanahnya ada api” (Qs. Ath-Thur 6).

Nabi SAW bersabda: “Tidak ada yang mengarungi lautan kecuali orang yang berhaji, berumrah atau orang yang berperang di jalan Allah. Sesungguhnya di bawah lautan terdapat api dan di bawah api terdapat lautan.”

Ulasan Hadits Nabi Hadits ini sangat sesuai dg sumpah Allah SWT yang dilansir oleh Al-Qur’an pada permulaan Surah Ath-Thur, di mana Allah bersumpah (Maha Besar Allah yang tidak membutuhkan sumpah apapun demi lautan yang di dalam tanahnya ada api “al-bahrul masjur.” Sumpahnya:

“Demi bukit, dan kitab yang ditulis; pada lembaran yang terbuka; dan demi Baitul Ma’mur; dan atap yang ditinggikan (langit), dan laut yang di dalam tanahnya ada api, sesungguhnya azab Tuhanmu pasti terjadi, tidak seorangpun yang dapat menolaknya.” (Qs. Ath-Thur: 1-8)










Bangsa Arab, pada waktu diturunkannya Al-Qur’an tidak mampu menangkap dan memahami isyarat sumpah Allah SWT demi lautan yang di dalam tanahnya ada api ini. Karena bangsa Arab (kala itu) hanya mengenal makna “sajara” sebagai menyalakan tungku pembakaran hingga membuatnya panas atau mendidih.

Sehingga dalam persepsi mereka, panas dan air adalah sesuatu yang bertentangan. Air mematikan panas sedangkan panas itu menguapkan air. Lalu bagaimana mungkin dua hal yang berlawanan dapat hidup berdampingan dalam sebuah ikatan yang kuat tanpa ada yang rusak salah satunya? …tampak jelas bahwa gunung-gunung tengah samudera tersebut sebagian besar terdiri dari bebatuan berapi (volcanic rocks) yang dapat meledak layaknya ledakan gunung berapi yang dahsyat…

Persepsi demikian mendorong mereka untuk menisbatkan kejadian ini sebagai peristiwa di akhirat (bukan di dunia nyata). Apalagi didukung dengan firman Allah SWT:

“Dan apabila lautan dipanaskan” (QS. At-Takwir 6).

Memang, ayat-ayat pada permulaan Surah At-Takwir mengisyaratkan peristiwa-peristiwa futuristik yang akan terjadi di akhirat kelak, namun sumpah Allah SWT dalam Surah Ath-Thur semuanya menggunakan sarana-sarana empirik yang benar-benar ada dan dapat ditemukan dalam hidup kita (di dunia). Hal inilah yang mendorong sejumlah ahli tafsir untuk meneliti makna dan arti bahasa kata kerja “sajara” selain menyalakan sesuatu hingga membuatnya panas. Dan mereka ternyata menemukan makna dan arti lain dari kata “sajara,” yaitu “mala’a” dan “kaffa” (memenuhi dan menahan). 

Mereka tentu saja sangat gembira dengan penemuan makna dan arti baru ini karena makna baru ini dapat memecahkan kemusykilan ini dengan pengertian baru bahwa Allah SWT telah memberikan anugerah kepada semua manusia dengan mengisi dan memenuhi bagian bumi yang rendah dengan air sambil menahannya agar tidak meluap secara berlebihan ke daratan. Namun, hadits Rasulullah SAW yang sedang kita bahas ini secara singkat menegaskan bahwa: Sesungguhnya di bawah lautan ada api dan di bawah api ada lautan.

Setelah Perang Dunia II, para peneliti turun dan menyelam ke dasar laut dan samudera dalam rangka mencari alternatif berbagai barang tambang yang sudah nyaris habis cadangannya di daratan akibat konsumerisme budaya materialistik yang dijalani manusia sekarang ini.

Mereka dikejutkan dengan rangkaian gunung berapi (volcanic mountain chain) yang membentang berpuluh-puluh ribu kilometer di tengah-tengah seluruh samudera bumi yang kemudian mereka sebut sebagai ‘gunung-gunung tengah samudera’. Dengan mengkaji rangkaian gunung-gunung tengah samudera ini tampak jelas bahwa gunung-gunung tengah samudera tersebut sebagian besar terdiri dari bebatuan berapi (volcanic rocks) yang dapat meledak layaknya ledakan gunung berapi yang dahsyat melalui sebuah jaring retak yang sangat besar.

Jaring retak ini dapat merobek lapisan bebatuan bumi dan ia melingkupi bola bumi kita secara sempurna dari segala arah dan terpusat di dalam dasar samudera dan beberapa lautan. sedangkan kedalamannya mencapai 65 km. Kedalaman jaring retak ini menembus lapisan bebatuan bumi secara penuh hingga menyentuh lapisan lunak bumi (lapisan bumi ketiga) yang memiliki unsur bebatuan yang sangat elastis, semi cair, dan memiliki tingkat kepadatan dan kerekatan tinggi. Bebatuan lunak ini didorong oleh arus muatan yang panas ke dasar semua samudera dan beberapa lautan semacam Laut Merah dengan suhu panas yang melebihi 1.000 derajat Celcius.

Batuan-batuan elastis yang beratnya mencapai jutaan ton ini mendorong kedua sisi samudera atau laut ke kanan dan ke kiri yang kemudian disebut oleh para ilmuwan dengan “fenomena perluasan dasar laut dan samudera.” Dengan terus berlangsungnya proses perluasan ini, maka wilayah-wilayah yang dihasilkan oleh proses perluasan itupun penuh dengan magma bebatuan yang mampu menimbulkan pendidihan di dasar samudera dan beberapa dasar laut. …meskipun sebegitu banyak, air laut atau samudera tetap tidak mampu memadamkan bara api magma tersebut.

Dan magma yang sangat panas pun tidak mampu memanaskan air laut dan samudera…. Salah satu fenomena yang mencengangkan para ilmuwan saat ini adalah bahwa meskipun sebegitu banyak, air laut atau samudera tetap tidak mampu memadamkan bara api magma tersebut. Dan magma yang sangat panas pun tidak mampu memanaskan air laut dan samudera. Keseimbangan dua hal yang berlawanan: air dan api di atas dasar samudera bumi, termasuk di dalamnya Samudera Antartika Utara dan Selatan, dan dasar sejumlah lautan seperti Laut Merah merupakan saksi hidup dan bukti nyata atas kekuasaan Allah SWT yang tiada batas.






Laut Merah misalnya, merupakan laut terbuka yang banyak mengalami guncangan gunung berapi secara keras sehingga sedimen dasar laut ini pun kaya dengan beragam jenis barang tambang. Atas dasar pemikiran ini, dilakukanlah proyek bersama antara Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia, Sudan, dan salah satu negara Eropa untuk mengeksploitasi beberapa kekayaan tambang yang menggumpal di dasar Laut Merah. Kapal-kapal proyek ini melemparkan stapler barang tambang untuk mengumpulkan sampel tanah dasar Laut Merah tersebut. 

Stapler pengeruk sampel tanah itu diangkat dalam batang air yang ketebalannya mencapai 3.000 m. Dan jika stapler sampai ke permukaan kapal, tidak ada seorang pun yang berani mendekat karena sangat panasnya. Begitu dibuka, maka keluarlah tanah dan uap air panas yang suhunya mencapai 3.000 derajat Celcius. Dengan demikian, sudah terbukti nyata di kalangan ilmuwan kontemporer, bahwa ledakan gunung vulkanik di atas dasar setiap samudera dan dasar sejumlah laut jauh melebihi ledakan vulkanik serupa yang terjadi di daratan. …terbukti pula dengan beragam dalil dan bukti bahwa semua air yang ada di bumi dikeluarkan oleh Allah SWT dari dalam bumi melalui ledakan-ledakan vulkanik dari setiap moncong gunung berapi…

Kemudian terbukti pula dengan beragam dalil dan bukti bahwa semua air yang ada di bumi dikeluarkan oleh Allah SWT dari dalam bumi melalui ledakan-ledakan vulkanik dari setiap moncong gunung berapi. Pecahan-pecahan lapisan berbatu bumi menembus lapisan ini hingga kedalaman tertentu mampu mencapai lapisan lunak bumi.

Di dalam pisan lunak bumi dan lapisan bawahnya, magma vulkanik menyimpan air yang puluhan kali lipat lebih banyak dibanding debit air yang ada di permukaan bumi. Dari sini tampaklah kehebatan hadits Nabi SAW ini yang menetapkan sejumlah fakta-fakta bumi yang mencengangkan dengan sabda: “Sesungguhnya di bawah lautan ada api dan di bawah api ada lautan.” Sebab fakta-fakta ini baru terungkap dan baru bisa diketahui oleh umat manusia pada beberapa tahun terakhir. 




<iframe allowfullscreen="" frameborder=0 height=349 src="http://www.youtube.com/embed/tpy4eNFrC4g" width=425></iframe>




Pelansiran fakta-fakta ini secara detail dan sangat ilmiah dalam hadits Rasulullah SAW menjadi bukti tersendiri akan kenabian dan kerasulan Muhammad SAW, sekaligus membuktikan bahwa ia selalu terhubung dengan wahyu langit dan diberitahui oleh Allah Sang maha Pencipta langit dan bumi. Maha benar Allah yang menyatakan:

“Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya), yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat, Yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli, sedang dia berada di ufuk yang tinggi. Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi, maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi). Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan” (QS. An-Najm 3-10)

Tidak seorang pun di muka bumi ini yang mengetahui fakta-fakta ini kecuali baru pada beberapa dekade terakhir. Sehingga lontaran fakta ini dalam hadis Rasulullah SAW benar-benar merupakan kemukjizatan dan saksi yang menegaskan kenabian Muhammad SAW dan kesempurnaan kerasulannya. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.

Sumber:

1. Pembuktian Sains dalam Sunnah buku 1, karya Dr. Zaghlul An-Najjar.

2. Video http://www.youtube.com/watch?v=tpy4eNFrC4g&feature=related

Disalin dengan sedikit ubahsuai dari : http://zharifalimin.blogsp<wbr></wbr>ot.com/2010/03/mukjizat-al<wbr></wbr>-quran-terungkap-ada-kobar<wbr></wbr>an.html

Sesungguhnya orang yang beriman itu ialah orang yang apabila disebutkan Allah akan gementar hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya (ayat-ayat Allah) akan bertambahlah iman mereka, dan kepada Rab (Tuhan) mereka bertawakal. ( Surah an-Anfal : Ayat 2 )

( SUMBER : Facebook  Fakta : Kebenaran Islam Melampaui Sains Moden ) ·

MANUSIA MEMPUNYAI 360 TULANG SENDI!



‘Aisyah RA meriwayatkan bahawasanya Rasulullah SAW bersabda: “Setiap manusia telah diciptakan dengannya tiga ratus enam puluh sendi. Oleh itu sesiapa yang mengagungkan Allah, Bersyukur kepadaNya, bertahlil, memuji Allah, dan mencari pengampunan dari Allah, dan mengalih batu, atau duri, atau tulang dari laluan orang ramai, dan mengajak kepada kebajikan dan melarang daripada kejahatan, dengan sendinya tiga ratus enam puluh, ia akan berjalan pada hari akhirat dengan mengeluarkan dirinya dari neraka.” [HR Muslim]

Buraida meriwayatkan bahawa dia mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Setiap orang mempunyai tiga ratus enam puluh sendi, oleh itu ia harus memberi sedekah untuk setiap satu dari nya.” Ditanyakan kepadanya: “Ya Rasulullah, siapa yang mampu berbuat demikian?” Rasulullah SAW menjawab:“Kalian boleh menimbus kahak yang mungkin kalian temui di dalam masjid, atau mengalihkan batu, duri, atau tulang dari laluan orang-ramai. Jika kalian tidak mampu berbuat demikian, solat dua rakaat Ad-Dhuha sudah mencukupi. “ [HR Abu Dawud, disahihkan oleh Albani]

Dr. Hamid Ahmad Hamid dalam bukunya “The Journey of Faith inside the Human Body”, mengesahkan terdapatnya 360 sendi pada tubuh manusia seperti yang disabdakan oleh Nabi SAW 1400 tahun yang lalu , iaitu seperti berikut:
147 sendi di tulang belakang
25 sendi antara tulang belakang
72 sendi antara tulang dan tulang rusuk
50 sendi antara tulang bahagian luqaimat (lumbar?)
24 sendi di dada
2 sendi antara tulang sternum dan thoracic cage
18 sendi antara tulang dada dan tulang rusuk.
2 sendi antara klavikula dan skapula (tulang belikat).
2 sendi antara skapula dan dada
86 sendi di hujung teratas
2 sendi antara tulang scapular
6 sambungan antara siku.
8 sendi antara pergelangan tangan
70 sendi antara tulang tangan
92 sendi di hujung terbawah
2 sendi pinggul
6 sendi antara tulang lutut
6 sambungan antara pergelangan kaki
74 sendi antara tulang kaki
11 sendi di pelvis
4 sendi antara vertebra tulang ekor (coccyx)
6 sendi antara tulang acetabulm
1 sendi sumphysis kemaluan

Jumlah sendi 360

Fungsi sendi ini adalah bagi memudahkan pergerakan anggota –anggota di tubuh manusia. Pada zaman Nabi SAW adalah tidak mungkin bagi manusia untuk mengetahui bilangan sendi ini dengan ketepatan seperti itu, kerana sebahagian besar sendi ini halus saja dan berada pada kedudukan yang sangat sukar untuk dilihat. Sendi-sendi halus ini tidak diketahui sebelum adanya kemajuan anatomi , dan pada masakini para saintis barat hanya mampu menganggarkan bilangan sendi di dalam tubuh manusia adalah di antara 250 hingga 350.

Allah SWT berfirman:
“Apakah Dia (Allah) yang menciptakan itu tidak tahu, sedangkan Dia adalah Maha Halus, lagi Maha Mengetahui?” ( Al-Mulk :14)

“Dan tidaklah yang diucapkannya (Rasulullah SAW) itu menurut kemahuan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (An-Najm: 3-4)
Petikan Artikel: ‘ Every man has 360 joint bones’ oleh Dr. Zaghloul El-Naggar – quranandscience.com
Imej: “http://www.quantumtheatre.co.uk/mlnotesKS2_files/image006.jpg


Disalin dengan sedikit ubahsuai dari :http://assabiel.com/?p=2321

Sesungguhnya orang yang beriman itu ialah orang yang apabila disebutkan Allah akan gementar hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya (ayat-ayat Allah) akan bertambahlah iman mereka, dan kepada Rab (Tuhan) mereka bertawakal. ( Surah an-Anfal : Ayat 2 )



( Sumber : facebook Fakta : Kebenaran Islam Melampaui Sains Moden)

SETIAP SESUATU DICIPTAKAN BERPASANG-PASANGAN









Al Qur’an yang berulang-ulang menyebut adanya pasangan dalam alam tumbuh-tumbuhan, juga menyebut adanya pasangan dalam rangka yang lebih umum, dan dengan batas-batas yang tidak ditentukan.
“Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa-apa yang mereka tidak ketahui.” [Yaa Siin 36:36]

Sejak awal keujudan manusia, manusia dapat perhatikan hubungan berpasangan ini telah wujud. Di mana lelaki pasanganya wanita, langit pasangannya bumi, matahari pasangannya bulan, siang pasangannya malam.

Di dalam Islam, kita turut diajar soal dosa pasangannya pahala, syurga dan neraka, syaitan dan malaikat.





KEAJAIBAN ANGKA DI DALAM AL QURAN

Al Quran telah menerangkan yang setiap makhluk diciptakan berpasangan, menunjukkan keajaiban pada angka 2. Termasuklah dengan angka 7, yang antaranya simbolik kepada 7 lapis langit dan bumi, 7 hari dalam seminggu, 7 nama syurga dan neraka, AlQuran diturunkan dalam 7 cara dan sebagainya.

Dengan itu tidak hanya angka 19 saja yang dianggap ajaib dalam Quran, ternyata juga banyak lagi ‘hint/clue’ yang menunjukkan bahawa pemilihan kata dalam Quran oleh Sang Pengarang (Allah) dibuat “seimbang”, misalnya fakta-fakta berikut:

a) Hidup dan mati ( 145 kali )
b) Perbuatan baik dan buruk ( 167 kali )
c) Dunia dan akhirat ( 115 kali )
d) Ucapan terang dan tersembunyi ( 16 kali )
e) Malaikat dan syaitan ( 88 kali )
f) Faedah dan kerugian ( 50 kali )
g) Kesusahan dan kesabaran ( 114 kali )
h) Lelaki dan perempuan ( 24 kali )
i) Kecintaan dan Keta’atan ( 83 kali )
j) Hidayah dan Rahmat ( 79 kali )
k) Keselamatan dan Kebaikan ( 50 kali )
l ) Musibah dan Bersyukur : ( 75 )
m) dan lain - lain




Mari kita lihat beberapa contoh penemuan pasangan lain yang kita ketahui melaui kajian sains moden.



TUMBUH-TUMBUHAN DICIPTAKAN BERPASANGAN, JANTAN & BETINA

Pada masa dahulu manusia tidak mengetahui bahawa tumbuh-tumbuhan juga mempunyai perbedaan jantina yang jelas antara jantan dan betina. Ilmu Botani menjelaskan bahawa setiap tumbuhan mempunyai jantina jantan dan betina. Malah tumbuhan yang mempunyai kedua jantina bersekali (unisexual), mempunyai kedua-dua elemen-elemen yang jelas perbedaannya antara jantan dan betina.
Dan Dia telah menurunkan dari langit air maka Kami keluarkan dengannya berpasang-pasangan dari tumbuh-tumbuhan yang beraneka ragam (warna dan rasa) ( Thaahaa : 53 )

Dan dari segala buah-buahan Dia menjadikan padanya berpasang-pasang dua..( Ar-Ra’d : 3 )

Buah adalah produk terakhir dari sistem pembiakan tumbuh-tumbuhan berperingkat tinggi. Peringkat sebelum menjadi buah adalah bunga, yang mempunyai organ jantan dan betina (benangsari dan ovula), Apabila debunga di bawa ke bunga, ia menjadi buah, yang mana buah ini akan ranum dan membebaskan bijinya. Oleh itu semua buah-buahan menunjukkan adanya organ jantan dan betina; sepertimana fakta yang diterangkan dalam Al-Qur’an.

Dalam spesis-spesis tertentu, buah boleh terjadi dari bunga yang tak disenyawakan (buah dari jenis parthenocarpic), contohnya pisang, sebahagian jenis nenas, buah teen, oren, anggur, dll. Jenis-jenis ini juga mempunyai ciri-ciri jantina jelas/pasti.

Dan dari tiap-tiap sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan. ( Az-Zaariyaat : 49)

Ayat ini merujuk kepada benda-benda selain dari manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan. Ia mungkin juga merujuk kepada fenomena seperti kuasa elektrik di mana atom yang mengandungi elektron dan proton, yang masing-masing mempunyai caj negative dan positif.





ION POSITIF DAN NEGATIF

Ilmuwan yang pertama kali menemukan Ion adalah fisikawan Jerman, Julius Elster dan Hans Friedrich Geitel pada tahun 1899. Ion adalah atom yang bermuatan negatif atau positif. Atom tersusun dari netron yang muatannya netral, proton yang positif dan elektron yang negatif. Netron dan proton ada di bagian tengah yang merupakan inti atom, sedangkan elektron berputar mengelilingi inti atom pada tempat orbitnya (tingkat energi).

Jumlah muatan positif dan negatif pada atom adalah sebanding, sehingga atom tidak memiliki muatan. Tapi, karena sesuatu sebab, beberapa elektron dapat meninggalkan atom (elektron ini disebut elektron bebas). Jika atom kehilangan elektron bebas, ia berubah menjadi ion positif. Sebaliknya, akan menjadi ion negatif jika ia menerima elektron bebas. Ion-ion ini tidak stabil dan cenderung mencari gandengan untuk berikatan.







SETIAP PENYAKIT ADA UBATNYA 

Rasulullah s.a.w telah bersabda yang maksudnya:”Bahawa Allah telah menurunkan penyakit dan ubat dan dijadikan kepada setiap penyakit ada ubatnya, berubatlah tetapi jangan berubat dengan benda-benda yang haram.” (Riwayat Abu Daud)

Antara penyakit dan ubatnya yang Allah jadikan di satu perumah yang sama ialah :

a) Sayap Kiri dan Kanan Lalat Rumah
Nabi Muhammad saw bersabda yang bermaksud, “Jika seekor lalat jatuh ke dalam minuman kamu, rejamkannya ke dalam air. Satu sayapnya mengandungi racun manakala satu sayap lagi mengandungi penawar.” (Hadis riwayat Bukhari, bilangan 537, jilid 4).




Perkara yang sama dicatatkan juga dalam hadis yang diriwayatkan oleh imam Ahmad, Abu Daud, at-Tahawi, Said bin Khalid dan Thumamah ibn Abdullah ibn Anas. 


Lalat dilengkapkan penciptaannya oleh Allah dengan kandungan penawar pada sayap sebelah kanan dan racun di sayap kiri. Apabila merasa terancam, seperti kakinya terlekat di dalam air mekanisma pertahanan diri akan bertindak secara spontan. Sayap sebelah kiri dikepak mencecah air agar racun yang dimiliki berupaya menewaskan musuh. 

Namun begitu, biasanya air yang melekat pada sayapnya tidak mampu memberi kekuatan kepadanya untuk terus terbang. Ketika itu, sayap sebelah kanannya masih lagi tidak mencecah air. Justeru kitalah yang terpaksa menyelamkan lalat ke dalam air bagi memastikan racun yang terserak dineutralkan semula. 




 Santan Kelapa dan Airnya

Santan kelapa banyak mengandungi kolestrol. Hampir 90 persen daripada 100 ml santan mengandung kolesterol. Namun dalam masa yang sama, Allah turut menyediakan ubat di dalam sebiji kelapa di mana airnya merupakan antara ubat yang baik sebagai penawar kepada keracunan.


Durian

Bagi penggemar durian pastu menyedari sekiranya kita makan terlalu banyak durian badan akan menjadi panas. Cara untuk mengurangkan kepanasan adalah minum air kosong yang diisi di pangsa durian tersebut.


Firman Allah swt :

Maha Suci Zat yang telah menciptakan berpasang-pasangan semuanya dari apa yang ditumbuhkan bumi dan dari diri-diri mereka sendiri dan dari apa yang tidak mereka ketahui. (Yaasiin : 36 )

Di sini Al-Qur’an menyatakan bahawa setiap sesuatu itu diciptakan berpasangan, termasuk benda-benda yang masakini masih belum diketahui oleh manusia, dan yang mungkin ditemui kemudian hari.


Sumber :

http://assabiel.com/?p=149
http://www.pusatbiofir.com<wbr></wbr>/negative-ion-a-28.html
http://hikmatun.wordpress.<wbr></wbr>com/2007/12/04/keajaiban-a<wbr></wbr>ngka-dalam-al-quran/
https://www.facebook.com/p<wbr></wbr>hoto.php?fbid=128089677265<wbr></wbr>743&set=a.133048630103181.<wbr></wbr>32350.128071920600852&type<wbr></wbr>=1&theater

Sesungguhnya orang yang beriman itu ialah orang yang apabila disebutkan Allah akan gementar hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya (ayat-ayat Allah) akan bertambahlah iman mereka, dan kepada Rab (Tuhan) mereka bertawakal. ( Surah an-Anfal : Ayat 2 )

Wallahua'lam
( Sumber :facebook   Fakta : Kebenaran Islam Melampaui Sains Moden ·) 

Jumaat, 15 Jun 2012

PENENTUAN JANTINA BAYI





Jantina bagi suatu janin adalah ditentukan keadaan sperma dan bukannya ovum. Jantina bayi tersebut, sama ada lelaki atau perempuan, bergantung kepada sama ada pasangan kromosom keduapuluh tiga masing-masing adalah XX atau XY.

Penentuan jantina terutamanya berlaku semasa terjadinya persenyawaan/permanian dan ia bergantung kepada jenis jantina kromosom dalam sperma yang mensenyawakan sesuatu ovum . 

Jika ianya sperma kromosom ‘X’ yang mensenyawakan ovum maka janin adalah perempuan, dan jika ianya sperma kromosom ‘Y’ maka janin adalah lelaki.
Dan sesungguhnya Dialah (yang) menciptakan berpasangan lelaki dan perempuan , dari air mani ketika dipancarkan .( An-Najm : 45 – 46 )

Perkataan Arab nutfah bererti suatu kuantiti cecair yang sangat sedikit dan tumnaa bererti dipancarkan atau ditanam. Oleh itu nutfah khususnya merujuk kepada sperma kerana ianya dipancarkan.




Al-Qur’an juga menyatakan:
Bukankah dia dahulunya (adalah) setitis dari mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim ), kemudian ia menjadi segumpal darah lalu Allah ciptakan (manusia) lalu Dia sempurnakan (bentuknya), lalu Dia jadikan darinya sepasang (iaitu) lelaki dan perempuan (Al-Qiyaamah : 37 -39)

Disini sekali lagi dijelaskan bahawa suatu kuantiti yang kecil (titisan) sperma (dinyatakan pada perkataan nutfatan min maniyyin) yang datangnya dari lelaki, adalah sebenarnya yang menentukan jantina janin tersebut.

Ibu mertua di benua India kebanyakannya lebih suka mempunyai cucu lelaki dan kebiasaannya menyalahkan menantu perempuan mereka jika jantina anak yang dlahirkan bukannya yang disukai.

Jikalau mereka mengetahui bahawa faktor penentu sebenarnya adalah ciri sperma lelaki dan bukannya ovum perempuan, dan jika mereka ingin menyalahkan sesiapa, mereka sepatutnya menyalahkan anak-anak lelaki mereka dan bukannya menantu perempuan mereka. Ini disebabkan Al-Qur’an dan ilmu sains kedua-duanya telah membuktikan bahawa cecair mani lelaki yang menentukan jantina anak.




JANIN DILINDUNGI OLEH TIGA PENUTUP KEGELAPAN

Allah swt berfirman :

Dia menciptakan kamu di dalam perut-perut ibu kamu dalam satu ciptaan (bentuk) dari setelah satu ciptaan (bentuk) lain di dalam kegelapan (yang) tiga (Az-Zumar : 6)

Mengikut Prof. Keith Moore ketiga-tiga penutup kegelapan yang dinyatakan oleh Al-Qur’an ialah :

(i) Dinding luar perut ibu
(ii) Dinding rahim ibu
(iii) Selaput ketuban (amnio-chorionic membrane)


SUMBER


Sesungguhnya orang yang beriman itu ialah orang yang apabila disebutkan Allah akan gementar hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya (ayat-ayat Allah) akan bertambahlah iman mereka, dan kepada Rab (Tuhan) mereka bertawakal. ( Surah an-Anfal : Ayat 2 )





بسم الله الرحمن الرحيم

Ya Allah, manfaatkanlah untuk diriku apa yang telah Engkau ajarkan kepadaku dan ajarilah aku dengan apa yang bermanfaat bagiku dan limpahkanlah rizqi berupa ilmu yang bermanfaat bagiku. Tambahkanlah ilmu kepadaku.
Segala puji bagi Allah dalam keadaan apapun dan aku berlindung kepada Allah dari keadaan penghuni neraka.



( sumber : facebook Fakta : Kebenaran Islam Melampaui Sains Moden ·)

 

ABBAS IBN FIRNAS ~ Manusia Pertama Terbang

















Abbas Ibn Firnas atau nama sebenarnya 'Abbas Qasim Ibn Firnas merupakan salah seorang pakar sains Islam di Sepanyol yang meninggal pada tahun 888.

Dilahir dan dibesarkan di Sepanyol di mana pada abad ke sembilan AD, keseluruh kawasan selatan Sepanyol masa kini dan Portugis membentuk Empayar Islam Andalusia di bawah pemerintahan Khalifah Islam di Cordova. Ketika itu Cordova dan Baghdad merupakan pusat kebudayaan kembar di dunia di mana ia adalah mercu kemuncak Kesenian dan Sains Islam. 

Pada tahun 822 masehi, seorang Khalifah 'Abd al-Rahman II menaiki takta dan baginda mengumpul orang - orang yang berkebolehan di istananya. Diantaranya seorang ahli muzik Iraq bergelar Ziryab ataupun nama sebenarnya, Abu al-Hasan 'Ali ibn Nafi'. 

Beliau dihalau dari Baghdad oleh seorang guru muzik yang cemburu dengan kebolehannya. Khalifah 'Abd al-Rahman II telah memanggilnya untuk berkhidmat di istana disamping menggajinya dengan gaji yang mewah. Beliau telah digelar "Ziryab" yang bererti Burung hitamdi atas kebolehannya menyanyinya, dan perwatakan dramatiknya. 

Semasa di Cordova, Ziryab mencipta membentuk pelbagai muzik baru. Dia turut memperkenalkan lute kepada Sepanyol, dan menambah julatnya dengan menambah tali kelima. Beliau juga merupakan penaung bagi bidang sains di Cordova. Dia menggalakkan perkembangan astronomi, perubatan, dan banyak teknologi baru. Salah seorang daripada pengikutnya adalah seorang astronomi tempatan yang muda dan penyair bernama 'Abbas Ibn Firnas.




Pada tahun 852, di bawah pemerintahan Khalifah baru, seorang lelakil bernama Armen Firman memutuskan untuk terbang dari sebuah menara di Cordova. Dia melayang ke bumi dengan menggunakan jubah lebar seperti sayap untuk melambatkan kelajuaannya. Dia terselamat dengan mengalami beberapa kecederaan ringan. Ibn Firnas yang masih muda ketika itu hadir dan menyaksikannya.

Seperti Ziryab, Ibn Firnas turut terbabit dalam pelbagai usaha di dalam mengembangkan ilmu. Dia mendalami kimia, fizik, dan astronomi. Dia turut menyediakan jadual astronomi, mengarang puisi, dan mereka jam air yang dikenali sebagai Al-Maqata. Dia juga mencipta kaedah menghasilkan kaca dari pasir, serta menghasilkan rantaian cincin yang boleh digunakan bagi menunjukkan pergerakan planet dan bintang. Dia turut memajukan proses bagi memotong kristal batu. Sehingga masa itu, hanya orang-orang Mesir tahu cara mengilap kristal. Dengan itu, Sepanyol tidak lagi perlu mengimpot kuartz dari Mesir, tetapi mampu menyiapkannya sendiri.

Diinspirasikan dari semangat Armen Firman, pada tahun 875, Ibn Firnas telah mencipta pelayangnya sendiri, dan menggunakannya melayang turun dari menara. Penerbangan itu agak berjaya, dan disaksikan oleh kumpulan mereka yang dijemputnya. Walaubagaimanapun, beliau gagal mendarat dengan baik. Beliau mengalami kecederaan di bahagian belakangnya dan pengkritiknya menyatakan bahawa ketika itu dia tidak mengambil kira cara burung mengepak ketika terjunam, dan mendarat pada ekornya. Dimana Ibn Firnas tidak menyediakan ekor bagi pelayangnya, ataupun cara pergerakan serupa itu. 

Ibn Firnas meninggal dunia dua belas tahun selepas itu, di mana ia mungkin diakibatkan oleh kecederaan yang dialaminya.

Memetik kata - kata Philip Hitti, seorang pengkaji sejarah Arab : 
" Ibn Firnas adalah manusia pertama di dalam sejarah yang melakukan percubaan saintifik untuk terbang. "


Ketika orang-orang barat mengajar anak-anak mereka mengenai Wright Bersaudara, negara-negara Islam pula sepatutnya mengajar anak-anak mereka mengenai Ibn Firnas, di mana seribu tahun sebelum Wright menerbangkan kapal terbang mereka, Ibn Firnas telah terbang di udara. 

Sebagai peringatan terhadap Ibn Firnas, negara Libya telah mengeluarkan stem sebagai memperingatinya. Negara Iraq telah membina patung peringatan di dalam perjalanan ke Lapangan Terbang Antarabangsa Iraq, dan Lapangan Terbang Ibn Firnas di utara Baghdad dinamakan sempenan namanya. Manakala sebuah kawan di permukaan bulan iaitu Kawah Ibn Firnas juga dinamakan sempena namanya.


Wallahua'lam




بسم الله الرحمن الرحيم

Ya Allah, manfaatkanlah untuk diriku apa yang telah Engkau ajarkan kepadaku dan ajarilah aku dengan apa yang bermanfaat bagiku dan limpahkanlah rizqi berupa ilmu yang bermanfaat bagiku. Tambahkanlah ilmu kepadaku.
Segala puji bagi Allah dalam keadaan apapun dan aku berlindung kepada Allah dari keadaan penghuni neraka

TANDA KEBESARAN ALLAH DALAM KEJADIAN HUJAN




Tamadun yang pertama : tamadun zaman kegelapan

Ia merupakan tamadun di mana manusia masih mempunyai tahap pemikiran yang tidak berkembang, kefahaman yang sempit, dan dikuasai pemikiran mendatar. 

Oleh kerana tenggelam dalam pemikiran tersebut maka mereka hanya menggambarkan hujan hanya turun dari lubang-lubang tangki air yang banyak di langit dan gambaran ini telah menafikan bahawa ada kitaran awan dan dan angin yang disebut oleh ayat-ayat Al-Quran.


Tamadun kedua : tamadun zaman penjajahan

Ia adalah satu tamadun yang bermula dengan perkembangan sains dalam bentuk kajian yang meluas, dan ia wujud dalam suasana ethis yang beruasaha menyelewengkan fakta-fakta tentang kejadian alam dan mentafsirkannya dalam gambaran yang jauh dari petunjuk iman. 

Kerana setiap kali terdedah satu-persatu rahsia kejadian tuhan, mereka mengaburkannya dengan apa yang buruk seperti unsur dalam ajaran ethis dan kesesatan !Dan oleh kerana mereka ini adalah orang yang sentiasa mengkaji, maka manusia mempercayai tafsiran mereka.

Mereka mentafsirkannya dengan apa sahaja yang diingini dan didorong oleh kejahilan mereka dan permusuhan mereka terhadap agama-agama serta penganut-penganutnya. Di antara kata-kata mereka : bahawa hujan adalah suatu kejadian semulajadi, sedangkan ia adalah seperti kepanasan yang memanaskan air laut. 

Bahagian-bahagian panas yang berada di permukaan laut itu disebabkan perhubungan di antara zarah-zarah air yang kuat lalu ia menjadi menjadi ringan dan terbang di udara, kemudiannya datang angin meniup wap ini dan membawanya ke tempat yang sejuk cuacanya lalu ia membeku dan menjadi awan, kemudiannya ketulan-ketulan itu menjadi berat dengan bertambah besar saiznya lalu menurunkan hujan. Dan keputusan kajian sains ini mengatakan terjadi cas-cas elektrik lalu menjadi kilat dan guruh. 

Mereka bercakap tentang perkara ini bahawa semuanya adalah suatu yang semulajadi? Maka ini tafsiran kepada ketetapan tuhan yang mana orang-orang Islam mula mengambil pendirian gopoh dengan menerimanya dan setengah yang lain berpendirian menolaknya secara umum dan khusus, maka mari kita sama-sama melihat ayat-ayat Al-Quran dan apa yang ditunjuk oleh hakikat sebenar dan bukti-bukti.




PEMBENTUKAN AWAN :

Kepanasan matahari menyejatkan air laut lalu ia naik ke langit dalam keadaan baik, yang boleh diminum. Tetapi wap ini tidak terus naik untuk menurunkan air ke bulan atau Marikh, dimaksudkan menurunkan air dengan maksud menurunkan hujan ke atas hamba-hamba Allah di tengah-tengah benua dan semua penjurunya, kerana keperluannya ada di sana. Allah Taala telah menetapkan satu undang-undang dan ketetapan yang hebat pada kepanasan ini yang mengubah air laut menjadi hujan untuk hamba-hambanya, jika terlebih sedikit kepanasan matahari pasti tersejat air laut kesemuanya. Tetapi kepanasan tersebut ditetapkan pada satu kadar. Dan jika keluasan laut kurang dari jumlah yang ada sekarang iaitu (3/4 daratan) sudah pasti hujan akan sedikit dari kebiasaan kerana kadar hujan akan berkurangan apabila kurang jumlah keluasan lautan. Setiap tahun bertambah kepanasan matahari, dengan izin Allah lebih kurang 400.000 kilometer persegi permukaan kering, turun satu pertiga air hujan di laut-laut ketika ia hampir sampai ke daratan dan keadaan hujan, salji, embun atau titisan.



KETETAPAN ALLAH DALAM PROSES CIPTAAN AIR HUJAN YANG BAIK

1. Proses Mengangkat Awan, Menghentikannya, Dan Menguraikannya :

Allah Taala telah menjadikan kepanasan matahari dan angin menjadi sebab terangkat wap air dari laut sehingga ke tahap melepasi bukit-bukit dan demikian itu supaya bukit-bukit tidak menghalang peralihan air dari atas laut sehingga ke tengah-tengah benua, dan supaya bercantum bahagian-bahagian lain membentuk awan. Dan Allah Taala menetapkan had bagi pengewapan air ini di mana ia akan berhenti apa sampai di tahapnya dan tidak melebihinya sehingga ke penjuru alam yang tinggi supaya ia tidak meninggalkan bumi tanpa kembali kepadanya. Berfirman Allah Taala :




وَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً بِقَدَرٍ فَأَسْكَنَّاهُ فِي الْأَرْضِ وَإِنَّا عَلَى ذَهَابٍ بِهِ لَقَادِرُونَ)
﴾ (المؤمنون:18)

Maksudnya :

“Dan Kami turunkan dari langit itu air dengan kadar yang ditetapkan dan Kami masukkannya ke dalam bumi dan Kami berkuasa menghilangkannya (air hujan)”

Allah taala mengangkat wap air dan tidak mengangkat bersamanya garam yang bercampur dengannya dalam laut supaya tidak memudaratkan manusia, haiwan, dan tumbuhan. Jika kita minum air tersebut sedangkan ia masin dan siram tanaman kita dengannya pasti ia merosakkan tubuh kita dan memusnahkan tanaman dan haiwan. Al-Quran telah menyebut perkara tersebut dalam firman Allah Taala :

﴿أَفَرَأَيْتُمُ الْمَاءَ الَّذِي تَشْرَبُونَ(68)ءَأَنْتُمْ أَنْزَلْتُمُوهُ مِنَ الْمُزْنِ أَمْ نَحْنُ الْمُنْزِلُونَ(69)لَوْ نَشَاءُ جَعَلْنَاهُ أُجَاجًا فَلَوْلَا تَشْكُرُونَ(70)﴾ (الواقعة:68-70)

Maksudnya :

“ Adakah kamu tidak melihat kepada air yang kamu minum. Adakah kamu yang menurunkannya dari awan atau kami yang menurunkannya? Jika kami mahu kami akan jadikan ia masin maka jika kamu tidak bersyukur”.

أجاجاً bermaksud masin.



2. Proses Pengumpulan Wap Air :

Wap air itu ringan dan mudah naik ke tempat yang tinggi dan tidak dapat dilihat melainkan semasa ia membentuk menjadi awan. Allah Taala menghantar angin yang membawa zarah-zarah debu, tanah, benih-benih tumbuhan, dan semua jenis zarah-zarah yang membentuk awan. Juzuk-juzuk kecil wap air diterbangkan angin lalu ia menggerakkannya, berkumpul bersama juzuk-juzuk kecil tersebut dan membentuk kelompok air dan menjadi ketulan-ketulan air yang kecil yang boleh dilihat oleh kita iaitu awan. Apabila bertambah besar ketulan-ketulan tersebut ia akan menjadi ketulan yang berat dan menurunkan hujan.

Allah Taala berfirman :

﴿اللَّهُ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ فَتُثِيرُ سَحَابًا فَيَبْسُطُهُ فِي السَّمَاءِ كَيْفَ يَشَاءُ وَيَجْعَلُهُ كِسَفًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَالِهِ فَإِذَا أَصَابَ بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ إِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُونَ ﴾ (الروم:
48).

Maksudnya :

“Allah taala mengutuskan angin-angin lalu ia menggerakkan awan lalu membentangkan ia di langit sebagaimana dia kehendaki dan menjadikannya berkelompok, kemudian kamu melihat hujan turun dari celah-celahnya. Maka apabila air hujan turun ke atas orang yang dikehendakinya di kalangan hambaNya maka mereka akan bergembira”.



3. Proses Pergerakan Awan :

Di sana terdapat satu ketetapan tuhan iaitu peralihan air dari atas permukaan laut ke tengah-tengah benua dan proses ini dibantu oleh angin yang menggerakkan awan tanpa meminta dari manusia sebarang bayaran atau gaji, kerana ia ditugaskan untuk mereka dengan perintah Allah Azzawajalla. Allah Taala berfirman :

﴿وَهُوَ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ بُشْرًا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ حَتَّى إِذَا أَقَلَّتْ سَحَابًا ثِقَالًا سُقْنَاهُ لِبَلَدٍ مَيِّتٍ فَأَنْزَلْنَا بِهِ الْمَاءَ فَأَخْرَجْنَا بِهِ مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ كَذَلِكَ نُخْرِجُ الْمَوْتَى لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ ﴾ (الأعراف:57)

Maksudnya :

“Dialah (Allah) yang mengutus angin-angin sebagai khabar gembira di hadapan rahmatnya sehingga angin itu membawa awan menjadi berat kami gerakkan ia ke negeri yang mati (tidak subur) lalu kami turunkan hujan dengan sebab awan tersebut, maka kami tumbuhkan dengan sebabnya (air hujan) bermacam-macam buah-buahan. Seperti demikian juga kami hidupkan orang-orang mati mudah-mudahan kami mendapat peringatan”.

Ayat ini mengkhabarkan kita bahawa angin menggerakkan awan, dan sesungguhnya ia menggerakkannya dengan perintah dari Allah s.w.t “سقناه لبلد ميت”. Telah terbukti bahawa di sana terdapat kawasan-kawasan gurun kering-kontang menjadi kawasan pertanian. Sama juga sebagaimana Allah Taala mengubah suatu kawasan yang kontang menjadi kawasan yang subur itu, begitu dia membangkitkan orang yang mati dengan menurunkan hujan dari langit yang menumbuhkan jasad-jasad manusia. Allah Taala berfirman :

﴿…فَأَخْرَجْنَا بِهِ مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ كَذَلِكَ نُخْرِجُ الْمَوْتَى لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ ﴾ (الأعراف:57)

Perhatilah pada perumpamaan tersebut sekali, dua, dan tiga dan perhatikanlah kepada hikmah di sebalik ketetapan kadar angin. Ia bergerak mengikut kadar yang ditetapkan dan ditepati dimana kadar dan kelajuannya amat sesuai untuk peralihan awan dan ia tidak menyebabkan kemusnahan. Allah Taala telah memperlihatkan kepada kita ibarat dengan beberapa angin kencang dan puting beliung yang memusnahkan mencapai kelajuannya sehingga 75 batu sejam. Apabila kelajuan angin mencapai 200 batu sejam pasti tiada hidupan yang wujud di muka bumi melainkan kesemuanya telah dimusnahkan oleh angin tersebut. Untuk mengetahui tanda-tanda rahmat Allah Taala terhadap kamu maka ketahuilah bahawa angin yang berskala laju ini ada di bumi di atas kepala kamu dengan jarak antara kamu dengan angin tersebut hanyalah lima batu sahaja, yang dipanggil sebagai zon gelombang angin. Angin-angin yang bergerak dengan kelajuan 200 batu sejam pada ketinggian lima batu di atas permukaan laut itu jika ia hampir kepada permukaan bumi pasti akan musnah sistem ekosistem, turut musnah juga sistem hujan. Jika tempat itu nombor tiga menggantikan tempat nombor satu di atas muka bumi pasti air tidak akan bergerak ke tengah benua dan hujan sentiasa turun di atas permukaan laut sekaligus manusia, haiwan, dan tumbuhan akan mati kerana kehausan. Maka perhatilah pada pentadbiran yang bijaksana di bumi ini.



4. Proses Penurunan Hujan

Awan yang berarak di antara langit dan bumi mempunyai keseimbangan graviti yang menariknya turun ke bawah dengan wujudnya kekuatan yang mengangkatnya ke atas. Jika berterusan keseimbangan di antara dua proses ini sudah pasti tidak akan turun hujan dalam bentuk setitis yang besar tetapi Allah Azzawajalla mengutuskan angin-angin untuk membawa awan-awan ke bahagian yang tinggi yang lebih sejuk suhunya kemudian ia menjadi awan bertambah besar dan bertambah saiz titisan. Bertambah air dalam titisan itu dan menjadi berat dan graviti mula menariknya dengan kuat mengatasi kekuatan mengangkat lalu ia menurunkan hujan dengan kekuasaan Allah s.w.t.

Allah Taala berfirman :

﴿وَهُوَ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ بُشْرًا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ حَتَّى إِذَا أَقَلَّتْ سَحَابًا ثِقَالًا سُقْنَاهُ لِبَلَدٍ مَيِّتٍ فَأَنْزَلْنَا بِهِ الْمَاءَ فَأَخْرَجْنَا بِهِ مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ كَذَلِكَ نُخْرِجُ الْمَوْتَى لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ ﴾ (الأعراف:57)

Maksudnya :

“Dialah (Allah) yang mengutus angin-angin sebagai khabar gembira di hadapan rahmatnya sehingga angin itu membawa awan menjadi berat kami gerakkan ia ke negeri yang mati (tidak subur) lalu kami turunkan hujan dengan sebab awan tersebut, maka kami tumbuhkan dengan sebabnya (air hujan) bermacam-macam buah-buahan. Seperti demikian juga kami hidupkan orang-orang mati mudah-mudahan kami mendapat peringatan”.

Supaya hujan itu tidak turun dalam keadaan seketul maka Allah Taala menjadikan proses penguraian ([11]) pada titisan-titisan hujan menjadi sebab hujan turun dalam bentuk titisan kecil sehingga tidak berlaku kemusnahan di atas muka bumi.



5. Proses Pergerakan Air Hujan Dan Taburannya Di Muka Bumi :

Allah Taala menjadikan proses pembentukan sungai sebagai cara mengalirkan air hujan di muka bumi dan menyebarkannya ke tempat-tempat yang jauh supaya dapat dimanfaatkan di seluruh kawasan. Maka air ini ada yang mengalir menjadi sungai di atas muka bumi, mata air, dan tali air yang tersebar seperti mengalir peluh dan darah darah dalam badan manusia, Allah Taala berfirman :

﴿… أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَسَالَتْ أَوْدِيَةٌ بِقَدَرِهَا ﴾ (الرعد:17)

Maksudnya :

“…. Dia (Allah) menurunkan dari langit itu air lalu ia mengalir di lembah-lembah mengikut kadarnya”.

Dan firmanNya lagi :

﴿… وَسَخَّرَ لَكُمُ الْأَنْهَارَ ﴾ (إبراهيم:32)

Maksudnya :

“……. Dia (Allah) menundukkan sungai-sungai supaya berkhidmat kepada kamu(manusia)”.

Sebagaimana air mengalir di dalam perut bumi di laluan-laluan yang tertentu di celah batu-batan seperti bekas apabila ia pecah mana bahagian ia akan mengeluarkan mata air, maka manfaatnya boleh diambil dari air yang tersimpan dalam bumi tersebut sehingga kawasan-kawasan gurun yang jauh menjadi subur dan lain-lain kawasan. Berfirman Allah Taala :

﴿… وَسَخَّرَ لَكُمُ الْأَنْهَارَ ﴾ (الزمر:21).

Maksudnya :

“……. Dia (Allah) menundukkan sungai-sungai supaya berkhidmat kepada kamu(manusia)”.



6. Proses Muka Bumi Meresap Air :

Jika air hujan itu kekal di atas muka bumi pasti akan terbentuk laut-laut kecil dan banjir-banjir besar yang memusnahkan kehidupan manusia. Maka mereka tidak boleh berjalan, bercucuk tanam atau membina di atas muka bumi yang dilimpahi air, tetapi Allah Taala menjadikan muka bumi secara khusus yang membolehkan air masuk ke dalamnya dan meresap air ke lapisan di bawah kerak bumi di mana ia boleh bergerak di dalam laluan-laluan dan berkumpul di satu tempat pengumpulan di dalam perut bumi yang jauh dari dihindari kuman-kuman. Air ini meninggalkan muka bumi dalam keadaan bersih untuk hidupan di atasnya tanpa ada yang tercemar. Allah Taala berfirman :

﴿… فَأَسْكَنَّاهُ فِي الْأَرْضِ… ﴾ (المؤمنون:18) .

Maksudnya :

“…….maka kami tetapkannya (air) di dalam bumi…..”



7. Proses Penyimpanan Air Dalam Perut Bumi :

Jika berterusan proses air meresap ke dalam bumi dan berkumpul di dalamnya pasti air itu hilang dari kita dan berada dalam perut bumi yang dalam dan kita tidak mampu memanfaatkannya secara berterusan. Tetapi Allah Taala menjadikan pada lapisan yang hampir dengan permukaan bumi beberapa tempat pengumpulan air yang dilindungi batu-batan dan pasir yang menghalangnya dari terus meresap ke dalam bumi. Ia menjadikannya dekat kepada manusia supaya mudah dimanfaatkan dengan air yang mengalir. Allah Taala berfirman :

﴿قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَصْبَحَ مَاؤُكُمْ غَوْرًا فَمَنْ يَأْتِيكُمْ بِمَاءٍ مَعِينٍ ﴾ (الملك:30).

Maksudnya :

“Katakanlah wahai Muhammad : adakah kamu melihat jika air meresap ke dalam bumi maka siapa yang mengeluarkan air yang keluar dari bumi”.



Wallahua'lam



Sumber :
http://idhamlim.blogspot.com/2011/09/tanda-kebesaran-allah-dalam-kejadian.html