, Ketika Cinta
Bertasbih:
Cinta adalah kekuatan yg mampu
mengubah duri jadi mawar
mengubah cuka jadi anggur
mengubah sedih jadi riang
mengubah amarah jadi ramah
mengubah musibah jadi muhibah.
mengubah duri jadi mawar
mengubah cuka jadi anggur
mengubah sedih jadi riang
mengubah amarah jadi ramah
mengubah musibah jadi muhibah.
cinta terbesar dan
cinta hakiki ialah cinta kepada Allah. Bentuk cinta dapat kita wujudkan dalam
berbagai rupa tanpa batas ruang dan waktu dan kepada siapa atau apa saja
asalkan semuanya bersumber dari kecintaan kita kepada Allah dan karena
menggapai ridha-Nya.
Cinta itu adalah
perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setetes embun
yang turun dari langit, bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan
menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus, tumbuhlah oleh karena embun
itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang
tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur, di sana akan tumbuh
kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain
perangai yang terpuji.
Cinta bukan mengajar
kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita
menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan
semangat, tetapi membangkitkan semangat.
Sesungguhnya apabila
badan sakit maka makan dan minum sulit untuk tertelan, istirahat dan tidur juga
tidak nyaman. Demikian pula hati apabila telah terbelenggu dengan cinta dunia
maka nasehat susah untuk memasukinya.
Engkau berbuat durhaka
kepada Allah, padahal engkau mengaku cinta kepada-Nya? Sungguh aneh keadaan
seperti ini. Andai kecintaanmu itu tulus, tentu engkau akan taat kepada-Nya.
Karena sesungguhnya, orang yang mencintai itu tentu selalu taat kepada yang ia
cintai.
Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. (Al-Baqarah: 165)
cinta pun bisa mewujud dengan dasar niat yang beraneka rupa. Ada cinta yang tulus, penuh kerelaan. Namun ada pula cinta yang penuh duri dan racun. Ada cinta yang merupakan buah keimanan dan ketaqwaan. Namun ada pula cinta yang berlandaskan nafsu hina.
( sumber : google image & http://blog.al-habib.info/id/kata-mutiara-islami-tentang-cinta/)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan