Germersik lagu di sukmaku,
Beralun melodi yang indah,
Alunan zikir selawat dibenakku,
Memberi ketenangan kepadaku,
Walauku diuji pelbagai cubaan darimu Ilahi,
Kesabaran menjadi jambatan,
Ketenangan menjadi benteng keceriaan.
Lumrah kehidupan dikelek dugaan,
Untuk membuktikan keimananku senipis sel bawang,
Menisfestasiku terhadap perjalanan kehidupan,
Mencongak kehidupan kian dimamah usia,
Wahai emakku,
Ku bersyukur kerna sudi menumpangkanku didalam rumah yang mulia,
Sebelumku dilahirkan,
Emak sanggup menahan segala dugaan,
Melayan kerenah anakmu yang nakal-nakal manja,
Memberi kasih sayang,
Mrncorakkan ku dengan kesopanan sebagai wanita berilmu.
Jutaan terima kasih kepada abahku,
Sanggup memerah keringat membesarkan anakmu,
Dengan setulus kasihmu abah,
Memberikanku didikan tidak formal di halaman rumah,
Memori pelukan kasih sayangmu abah,
Dan tangismu emak kerna memeliharaku ketika ku kesusahan,
Pengorbanan emak dan abah akan ku ingat senantiasa,
Anakmu ini berjuang demi keluarga yang tersayang,
Anak sulongmu ini bakal mencorakkan adik-adikmu ,
Megolek ilmu di dada mengembara di rantauan,
Demi keluarga dan akan ku tunaikan impianku,
Wahai sahabat-sahabatku terima kasih,
Sudi berkenalan denganku,
Mengajar erti persahabatan yang sejati,
Sudi menyusun gigi bersama,
Mengalir titis-titis kaca bersama-sama,
Membantuku dikala susah,
Bersenda di kala senang,
Wahai guruku yang mulia,
Jutaan terima kasih ku ucapkan,
Kerna membenarkan ku mencedok definasi putaran di alam fana ini,
Memberikan ku pengajaran dan ilmu,
Ilmu yang guru curahkan,
Akan ku aplikasikan kepada keluarga, bangsa , agama dan Negara.
Wahai kaum Adam yang ku kenali,
Terima kasih kerna mengajarku komunikasi yang bererti,
Untuk menjadi wanita yang tabah dan kuat ,
Menghadapi segala pancaroba sebagai insan yang menjadi teguh,
Menghadapi segala rintangan dan dugaan,
Ku akan bersabar dalam menemui cinta,
Cinta kerna Allah swt lebih utama,
Cinta ku akan kusemikan kerna-Mu,
Cinta sesama insan tidak akan kupaksa,
Cinta ikhlas kerna Ilahi dan sanggup bersamaku susah dan senang,
Menerimaku seadanya dan ku akan menerima dia seadanya,
Itu lah cinta sejati yang belum kutemui,
Bermonolong ku sendirian,
Kematangan ku masih biasa,
Pancaroba kehidupan laksana liku-liku misteri,
Tidak diketahui setelah alaminya,
Esok lebih baik dari hari ini,
Hidupku di fana ini hanya kepadamu Ya Rabbi,
Matiku kernamu Ya Allah.
Akan ku beusaha untuk mejadi insan yang berjaya,
Didunia dan diakhirat,
Tiada ulasan:
Catat Ulasan